UNBOXED:

FESYEN ADIBUSANA TINGGI KARBON

“Saya orang fesyen, dan fesyen bukan hanya sekedar pakaian itu sendiri – tetapi tentang semua jenis perubahan.” – Karl Lagerfeld

Tingginya biaya fesyen adibusana melampaui harga yang tertera. Merek mewah mengambil keuntungan dari label dan reputasi yang bergengsi, dengan harapan pembeli tidak memberikan pertanyaan sulit tentang asal dan bagaimana dibuatnya pakaian mereka. Popularitas merek mewah di kalangan generasi muda membuatnya memiliki tanggung jawab besar untuk menunjukkan kepedulian terhadap masa depan lingkungan dan membuat komitmen iklim yang berani.

KAMU KEREN DENGAN PEDULI

11,802

people have signed up

only 198 more until our goal of 12k

COVERAGES

Check the media coverages and see how K-pop fans all around the world raise their voices against luxury brands!

VOGUE BUSINESS

Climate campaign calls on K-pop fans to rally luxury action

LIPUTAN6

Bias Jadi Duta Merek Mewah, K-popers Tuntut Praktik Fesyen Ramah Lingkungan

FESYEN ADIBUSANA, SKOR IKLIM RENDAH

KOMITMEN IKLIM MEREK INI GAGAL, TETAPI KAMI LAYAK MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK

PS: Urutan didasarkan pada peringkat dalam Laporan Fesyen. 

“Duh, Chanel mendapatkan skor terendah – sangat memalukan!”

Komitmen yang Lemah

Chanel menampilkan gaya hidup yang minimalis… sayangnya pakaian klasik mereka berpotensi terbuat dari bahan bakar fosil yang sangat besar. Target mereka untuk mengurangi emisi di seluruh proses manufaktur (yang juga dikenal sebagai rantai pasok)? Hanya 10%! Chanel bahkan tidak mengungkapkan apakah mereka menggunakan energi terbarukan atau batubara yang kotor untuk proses manufakturnya. Sehingga pembeli berada dalam kegelapan dan ketidaktahuan.

Polusi

Antara tahun 2020-2021, emisi karbon Chanel melonjak hingga 67%. Hal ini setara dengan besarnya seluruh negara Bermuda, atau berkendara menggunakan mobil sejauh dua miliar mil.

“Celine, yang berada di bawah LVMH, tidak memiliki rencana menggunakan 100% energi terbarukan untuk sumber energi rantai pasok mereka.”

Komitmen yang Lemah

LVMH, yang memiliki Celine, menyatakan keberlanjutan adalah ‘prioritas strategis’ mereka, namun nyatanya, mereka tidak memiliki rencana terbuka untuk menggunakan 100% energi terbarukan dalam rantai pasok mereka. Yup! Celana keren keluaran Celine tersebut berpotensi terbuat dari batubara!

Polusi

Antara tahun 2020-2021, emisi karbon LVMH melonjak 34% atau hampir mencapai enam juta ton karbon. Hal ini setara dengan besarnya seluruh negara Madagaskar, atau berkendara menggunakan mobil sejauh 15 miliar mil!

“Dior, yang berada di bawah LVMH, memiliki skor iklim yang gagal.”

Komitmen yang Lemah

Dior yang juga dimiliki LVMH menampilkan banyak barang yang elegan di etalase toko mereka. Namun kabar buruknya bagi bumi, mereka menggunakan bahan bakar fosil yang sangat masif. Target pengurangan emisi LVMH setara dengan 30%! Masih sangat jauh untuk mencapai target iklim global yaitu 1.5C.

Polusi

Antara tahun 2020-2021, emisi karbon LVMH melonjak 34% atau hampir mencapai enam juta ton karbon. Hal ini setara dengan besarnya seluruh negara Madagaskar, atau berkendara menggunakan mobil sejauh 15 miliar mil!

“Saint Laurent, yang berada di bawah Kering, memiliki posisi di peringkat terbaik – meski emisinya masih melonjak.”

Satu janji iklim

SATU-SATUNYA merek yang memiliki target menggunakan 100% energi terbarukan untuk sumber energi rantai pasok mereka di tahun 2030. Good job, Saint Laurent!

Polusi

Tetapi tetap saja… dari tahun 2020 hingga 2021, Emisi Gas Rumah Kaca Kering meningkat 12% – lebih dari 2,3 juta ton karbon. Hal ini setara dengan besarnya seluruh negara Maldives, atau berkendara menggunakan mobil sejauh enam miliar mil!

* Pernyataan

 

Harap diperhatikan bahwa semua data dianalisis dalam tingkat perusahaan induk, bukan untuk masing-masing merek atau berdasarkan kategori produk. Saint Laurent dimiliki oleh Kering, Dior dan Celine dimiliki oleh LVMH, dan Chanel dimiliki secara pribadi. Hal ini dikarenakan perusahaan hanya memberikan informasi terperinci terkait emisi, konsumsi energi, dan komitmen iklim pada tingkat induk/kelompok di situs web mereka, laporan perusahaan, dan survei perubahan iklim CDP. Harap diperhatikan bahwa laporan ini semata-mata merupakan indikator kinerja perusahaan induk dan tidak mengklaim untuk memberikan peringkat terperinci dari merek tertentu.

MENGAPA MENARGETKAN MEREK FESYEN MEWAH?

KITA BERHAK MENDAPATKAN PAKAIAN TERBAIK!

Terdapat beberapa langkah sebelum akhirnya pakaian kita berada di lemari (ketahui lebih lanjut di sini) dan ini menjelaskan mengapa fesyen menjadi salah satu industri paling berpolutan yang turut andil mencemari bumi. Proses pembuatan pakaian (atau dikenal sebagai rantai pasok) biasanya dialihdayakan dari merek besar ke pabrik yang berada di negara berpendapatan rendah. Inilah di mana sebagian besar polusi (biasanya lebih dari 90%) dihasilkan.

Terlepas dari itu, sebagian besar merek mewah tidak menyediakan informasi rinci terkait dengan rantai pasok atau sumber energi yang mereka gunakan. Mengapa mereka justru tidak memberikan informasi yang paling penting?

KOMITMEN IKLIM YANG TERTINGGAL JAUH

Cara tercepat yang dapat dilakukan industri fesyen untuk mengurangi emisi adalah dengan menggunakan energi terbarukan seperti angin dan matahari, dibandingkan menggunakan bahan bakar fosil seperti batubara. Merek mewah mendapat perhatian lebih dengan menggunakan energi matahari di toko mereka, tetapi perubahan ini sangat kecil jika dibandingkan dengan penggunaan energi mereka secara keseluruhan. Sebagai contoh, emisi Kering (Saint Laurent) yang berasal dari operasional mereka hanya mencapai 1%. 

Bagaimanapun, sebagai pembeli kita berada di dalam ketidaktahuan tentang bagaimana pakaian dibuat dalam rantai pasok. Menggunakan energi terbarukan pada operasional adalah hal yang baik – namun mengubah seluruh proses tranformasi - dari awal hingga akhir - perlu menjadi pertimbangan penting. Saatnya merek mewah berhenti bersembunyi di balik lemahnya komitmen iklim mereka dan mulai berjanji untuk mengurangi emisi karbon mereka secara masif dengan menggunakan 100% energi terbarukan di seluruh rantai pasok mereka!

‘RAHASIA’ RANTAI PASOK

EMISI KARBON TETAP MENINGKAT

Saat ini, merek mewah mempromosikan keberlanjutan dan komitmen iklim mereka namun belum mengurangi emisi mereka secara keseluruhan. Contohnya Chanel, yang dengan bangga menyebut dirinya “netral karbon” namun nyatanya dari 2020 sampai 2021, emisi gas rumah kaca mereka meningkat hingga 67%.

PEMBELI MENGINGINKAN BARANG MEWAH YANG BAIK BAGI LINGKUNGAN

Merek mewah membuat kita berpikir harganya yang tinggi setara dengan tingginya tingkat keberlanjutan mereka. Sayangnya, ini belum sesuai dengan yang kita bayangkan. Namun kita dapat menjadikan ini kenyataan dengan membuat perusahaan tersebut menjalankan janji mereka, yaitu komitmen iklim yang ambisus dan menggunakan energi terbarukan 100%. Saatnya kita memastikan bahwa tidak akan ada lagi rahasia kotor yang tertinggal di dalam kotak untuk dibuka!

TANDATANGANI PETISI

Untuk mempelajari lebih lanjut dan melihat keseluruhan laporan, silahkan unduh Luxury’s Dirty Little Secrets report di bawah ini.

MEREK MANA YANG HARUS LEBIH BERAKSI?

KENAPA KPOP?

Penggemar K-pop merepresentasikan sesuatu yang merek adibusana inginkan -- bisnisnya. Millennial, Gen Z dan Gen A adalah beberapa konsumen bagi merek mewah, dan pemilihan idola K-pop sebagai duta merek membuatnya lebih menarik untuk pasar muda.

Tapi ini lebih dari sekedar fesyen.
Penggemar Kpop berada di garda terdepan dalam isu keadilan sosial, dan sebelumnya telah melakukan beberapa aksi kolektif untuk masa depan. Kebanyakan penggemar K-pop datang dari generasi muda yang akan mewarisi bumi, yang membuat mereka sangat peduli dengan lingkungan.

Oleh karena itu, jika industri fesyen ingin tetap memilih idola K-pop sebagai duta mereknya untuk menjual lebih banyak produk ke generasi muda, mereka harus menunjukkan komitmen iklim yang lebih besar dan berani.
 

KAMPANYE INI DIDUKUNG OLEH

https://kpop4planet.com/https://speakslouder.org/https://www.instagram.com/blinkofficialindonesia/https://twitter.com/blackplnkfrance?s=21https://twitter.com/blackpink_crihttps://twitter.com/BLACKPINKMXCOhttps://twitter.com/JISOONATION